Pendahuluan.
Tips melakukan solo turing ini saya tuliskan berdasarkan pengalaman saya setelah melakukan beberapa kali solo turing dan tentunya ditambah pengetahuan yang saya peroleh dari berbagai sumber. Tulisan ini lebih bersifat membagi pengalaman ketimbang ingin menggurui, sehingga dalam beberapa hal lebih menampilkan pendapat pribadi saya.
Tujuan utama saya menuliskan panduan ini lebih untuk membantu sesama bikers “pemula” supaya tergugah semangatnya untuk memulai turingnya sendiri ketimbang hanya ber angan-angan ingin turing tapi tidak pernah dilaksanakan.
Seperti kata pepatah tidak ada perjalanan 1.000 km melainkan dimulai dengan satu langkah kecil, maka solo turing juga demikian tidak ada solo turing ribuan kilometer tanpa dimulai dengan mencobanya sendiri.
Untuk memudahkan penulisan panduan ini maka saya membagi Solo Turing ini dalam tiga tahapan besar yaitu:
1. Persiapan turing, yang terdiri dari
a. Penyusunan rencana turing
b. Persiapan Motor untuk turing
c. Persiapan Pengendara
2. Pelaksanaan Turing yang terdiri dari
a. Prosedur Sebelum Jalan
b. Prilaku di jalan
c. Serba serbi jalanan
d. Tentang Rambu
e. Kerusakan di Jalan
f. Istirahat di Jalan
3. Kegiatan pasca Turing
Yang dimaksud solo turing dalam tulisan ini adalah berpergian jarak jauh (lebih dari 200 km satu tripnya, konon ukurannya seperti itu), dengan menggunakan sepeda motor sendirian (plus boncenger- jika ada) ; – jadi tidak beramai-ramai atau konvoi. Memang tidak jelas dari mana istilah solo turing ini diambil mungkin mengambil dari dunia penerbangan kali ya yaitu “terbang solo”…..pokoknya ini lawan kata dari istilah turing konvoi lah……
Persiapan Turing
Persiapan turing menurut saya memainkan peranan yang sangat besar dari kesuksesan atau kelancaran suatu turing khususnya dalam solo turing. Mungkin bisa dibilang 60% kesuksesan turing ditentukan dari perencanaan yang matang.
Karena dalam perencanaan tersebut secara tidak langsung kita sudah mensimulasikan turing itu sendiri, termasuk antisipasi jika ada hal-hal yg tidak di inginkan.
Persiapan Turing sendiri pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga kategori persiapan, yaitu :
-
Persiapan atau penyusunan rencana turing yang meliputi.
a. Penetapan tujuan dan rute turing
b. Penyusunan waktu turing
c. Penyusunan budget turing
-
Persiapan motor untuk turing yang meliputi
a. Persiapan motor
b. Apa saja yang perlu dibawa?
c. Penggunaan bagasi
-
Persiapan pengendara (biker plus boncenger – jika ada)
a. Kesiapan Fisik dan Mental
b. Perlengkapan pengendara – Turing Gear.
c. Apa saja yang perlu dibawa?
Penyusunan rencana turing.
a. Penetapan Rute dan Tujuan Turing
Menetapkan tujuan turing sangat tergantung kepada si biker itu sendiri, jika tujuannya adalah ingin menikmati tempat wisata di turing point, maka sebaiknya dialokasikan waktu lebih banyak di tempat wisata yang menjadi tujuan turing tersebut. Jika tujuannya karena ingin menghadiri suatu acara di turing point maka perlu diatur waktu dan rutenya agar tiba di turing point tepat waktu. Sebaliknya jika tujuannya sekedar ngukur jalan, menikmati perjalanan (tidak ada tujuan yg jelas) maka rute harus dipilih yg bisa memenuhi hal tsb misal rute pulang berbeda dengan rute berangkat).
Untuk yg tujuannya menikmati tempat wisata maka sebaiknya info tentang tempat wisata tersebut diperoleh terlebih dahulu. Info semacam ini bisa diambil dari internet. Kegunaan info tempat wisata ini antara lain adalah membantu kita mengetahui segala sesuatu tentang tempat wisata tersebut misal fasilitas akomodasi yg ada, harga ticket masuk, waktu yg terbaik untuk mengunjungi tempat tsb, ataupun event2 atau obyek apa saja yg bisa dilihat disana.
Menetapkan Rute
-
Untuk menetapkan rute, kita membutuhkan peta wisata yang didalamnya tercantum jarak antar kota. Peta seperti ini dapat diperoleh di toko-toko buku.
-
Jika rute turing kita cukup panjang maka bagilah rute tesebut dalam tahapan2 atau etappe harian.
-
Dalam menyusun eteppe sesuaikan dengan kemampuan diri sendiri, jangan menyusun etappe terlalu panjang.
-
Tetapkan berapa jam sehari kita akan berkendaraan. Tetapkan berapa kecepatan rata-rata per jam, sehingga kita bisa memprediksi dalam sehari kita bisa menempuh berapa kilometer. Untuk saya sendiri biasanya menetapkan tiap hari hanya berkendaraan selama 10 jam (termasuk makan dan istirahat) dengan kecepatan rata-rata 35 kpj (kilometer per jam); sehingga dalam satu hari saya menempuh rata-rata sekitar 350 km.
-
Perhatikan peta pada saat memilih rute, apakah peta menunjukan rute yg kita pilih melalui pegunungan atau dataran rendah, biasanya waktu tempuh di pegunungan akan lebih lama dari di dataran rendah, tapi pemandangannya bisa lebih indah.
-
Perhatikan juga apakah rute yg kita pilih merupakan jalan Negara (jalan utama) yg menghubungkan antar propinsi, atau hanya jalan alternatif. Jalan utama biasanya kondisinya bagus tapi lalulintasnya padat. Jalan alternatif lebih sepi, umumnya lebih sempit, kadang kondisinya tidak terawat tapi kadang juga cukup bagus. Jika kita mau lebih aman pilih saja jalur utama, tapi kalo kita ingin lebih menikmati perjalanan maka jalur alternatif bisa menjadi pilihan.
-
Jangan ragu untuk membuat beberapa alternatif rute sampai diperoleh rute yang paling pas dengan limitasi yang kita punyai (waktu,budget dan kemampuan fisik)
-
Jika waktu dan dana memungkinkan buat lah rute pergi berbeda dengan rute pulang, ini akan membuat turing jadi tidak membosankan sampai turing berakhir.
-
Harus diingat rute yang kita tetapkan adalah rencana garis besar turing kita, jadi tidak bersifat kaku, pelaksanaannya dilapangan bisa fleksibel sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
-
Untuk memudahkan rute rencana turing ini dapat dituangkan dalam bentuk tabel sebagai berikut : (bentuk tabel bisa berbeda tergantung selera)
Rute Etappe |
Total Km |
Average Speed |
Trip Hour |
Time Departure |
Time Arrival |
Remark |
---|---|---|---|---|---|---|
Jkt – Crbon |
250 |
30 |
8,5 |
08.00 |
16.30 |
Via pantura |
Crbn – Ygya |
312 |
30 |
10 |
08.00 |
18.00 |
Via Smrang |
Dst nya |
|
|
|
|
|
|
Total |
562 |
30 |
18,5 |
|
|
|
b Penyusunan atau penetapan waktu turing.
Penyusunan dan penetapan waktu turing baik lamanya atau kapan sebaiknya turing dilakukan merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam menyusun rencana turing.
Turing yang dilaksanakan dalam musim kemarau akan berbeda persiapannya dengan turing yang dilakukan dalam musim hujan. Dalam musim hujan misalnya kita musti mewaspadai apakah turing kita melalui daerah2 rawan banjir, jangan sampai turing kita terjebak banjir. Untuk antisipasi hal ini biasanya saya selalu memantau berita-berita tentang banjir (baik dari surat kabar maupun internet), pemantauan ramalan cuaca (bisa dilihat di internet yahoo-weather dll) juga bermanfaat untuk membantu menentukan tindakan2 antisipatif. Sebaliknya kalau musim kemarau khususnya di pulau Sumatera biasanya adalah gangguan asap karana adanya kebakaran hutan atau lahan.
Untuk turing yang dilaksanakan dalam musim liburan atau mudik juga harus memasukan pertimbangan2 tertentu misal tingkat kemacetan sehingga perlu dilakukan pemilihan jalur alternatif, atau faktor hotel yg penuh sehingga menyulitkan untuk bermalam dlsbnya. Hal-hal seperti ini perlu dimasukan dalam perencanaan turing.
Sedangkan lamanya turing sangat bergantung pada pemilihan rute, semakin panjang rute turing yang ditetapkan semakin lama waktu turing yg dibutuhkan.
Untuk solo turing saya rasa perjalanan pulang pergi selama seminggu sudah cukup membuat kejenuhan bagi seorang biker, kecuali turingnya rame2 atau niat banget pengen menjelajah sendirian.
Budget turing merupakan pengekspresian rencana turing dalam nilai uang, jika kita melakukan pendekatan berdasarkan kegiatan maka budget ini adalah hasil akhir dari kegiatan yg kita rencanakan. Sebaliknya jika kita melakukan pendekatan berdasarkan budget maka kegiatan yang kita rencanakan harus menyesuaikan dengan budget yang tersedia.
Budget turing pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga komponen utama yaitu :
-
budget untuk Penginapan
-
budget untuk Running Cost (bensin, olie)
-
budget untuk Makan,
Sedangkan pos pengeluaran lainnya atau others expense umumnya besarannya 10 – 15% dari total ketiga pos Utama tadi.
Untuk budget penginapan besarannya sangat relatif, tergantung kita ingin menginap dimana, namun saran saya kalo hanya untuk sekedar menginap transit antar etappe sih buat apa hotel yang mahal2. Kecuali kita sudah sampai di turing point dan ingin menikmati tempat tsb dengan nyaman maka bisa saja kita tinggal di hotel yg cukup mahal.
Kalau mau agak koboi dikit malah bisa numpang tidur di mesjid, pos polisi or pomp bensin (SPBU), apalagi kalo bawa sleeping bag, enak bisa ngirit biaya.
Kalau pengalaman saya sendiri rata-rata pengeluaran untuk hotel (di pulau Jawa) adalah Rp 100 ribu rupiah per malam. Jumlah tsb untuk menginap di hotel kelas melati (data tahun 2006 bulan juli), masih cukup mahal mungkin.
Jadi untuk budget penginapan ini sangat tergantung kita sendiri besarannya.
Mengenai budget BBM cara perhitungannya cukup mudah, yaitu total jarak turing dibagi jarak tempuh konsumsi BBM perliter motor kita. Misal jarak turing 1500km, rata2 jarak tempuh konsumsi BBM per liter adalah 30km per liter, maka Budget BBM adalah 1.500km : 30 km = 50 liter bensin.
Untuk yang memakai BBM non premium (sperti pertamax atau pertamax plus), karena didaerah belum tentu selalu ada pertamax maka sebaiknya perlu juga membudgetkan additiv BBM sehingga performa motor tidak menjadi berkurang.
Untuk turing yang total jaraknya lebih dari 2.000 km sebaiknya budgetkan juga untuk penggantian olie pada saat turing, hal ini untuk menjamin bahwa olie yg berada di mesin selalu dalam kwalitas yang bagus dan jumlah yg cukup. Maklum pada saat turing mesin motor dipaksa bekerja keras secara terus menerus untuk waktu yg cukup lama.
Budget untuk makan juga mirip dengan budget untuk penginapan yaitu tergantung kita apakah mau makan bermewah-mewah atau cukup yang sederhana. Sebaiknya makan juga dipilih menu yg mampu menambah stamina tubuh dan jangan pula yang membahayakan kesehatan, misal yang terlalu pedas – bisa repot nanti lamaan di toiletnya daripada turingnya. Sebagai gambaran dari pengalaman saya sampai saat ini rata-rata mengeluarkan dana Rp 10.000,- untuk sekali makan (data th 2006, juli dan turing di Pulau Jawa).
Berikan budget untuk biaya tak terduga (others expense) sebesar 10 – 15% dari total budget ketiga pos diatas (Penginapan, BBM dan Makan), biasanya selalu ada saja biaya-biaya yang tidak terduga diluar prediksi kita. Untuk beli oleh-oleh misalnya atau untuk pijat karena badan pegal-pegal hehehe…. 🙂 dan lain sebagainya.
Untuk memudahkan budget juga dapat dituangkan dalam bentuk tebel, sebagaimana tabel rute turing diatas. Kegunaan budget dituangkan dalam bentuk tabel adalah antara lain untuk melihat kapan kita butuh dana yang besar. Karena sebaiknya pada saat berangkat turing kita membawa uang secukupnya saja jangan berlebihan, kebutuhan uang tambahan dapat dipenuhi dengan mengambil dari ATM. Itulah sebabnya kita perlu tahu kapan kita harus mengambil tambahan dana, jangan sampai kita kehabisan dana ditempat atau dikota yg tidak ada ATM nya.
Contoh Tabel Budget turing :
Rute Etappe |
Total Km |
BBM Rp |
Hotel Rp |
Makan RP |
Other expenses |
Total Rp |
---|---|---|---|---|---|---|
Jkt – Crbon |
250 |
37.500,- |
100.000,- |
60.000,- |
0 |
197.500,- |
Crbn – Ygya |
312 |
45.000,- |
150.000,- |
45.000,- |
50.000,- |
290.000,- |
Dst nya |
|
|
|
|
|
|
Total |
562 |
82.500,- |
250.000,- |
105.000,- |
50.000,- |
487.500,- |
sumber : http://imamarkan.multiply.com